kenapa ki hadjar dewantara tertarik di bidang pendidikan?
B. Indonesia
irhaan48
Pertanyaan
kenapa ki hadjar dewantara tertarik di bidang pendidikan?
2 Jawaban
-
1. Jawaban ameliamutiara7
Ki Hajar Dewantoro, lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 - Meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959. Ia adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, terutama di bidang pendidikan. Ki Hajar Dewantoro adalah pendiri perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan seperti para priyayi pada zaman penjajahan Belanda.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu berbunyi "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani." Yang artinya, di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Taman Siswa.
Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagaiBapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
(Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959) -
2. Jawaban sibaranierickson
Ki Hajar Dewantoro, lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 - Meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959. Ia adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, terutama di bidang pendidikan. Ki Hajar Dewantoro adalah pendiri perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan seperti para priyayi pada zaman penjajahan Belanda.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu berbunyi "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani." Yang artinya, di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Taman Siswa.
Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
(Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959)