B. Indonesia

Pertanyaan

Cerita fantasi tentang lingkungan tercemar sampah plastik

1 Jawaban

  • Salma dan Ralma adalah dua saudara kembar. Salma adalah anak yang tegas, baik hati, sangat rajin dan sangat pintar dan sedikit acuh. Ralma anak yang malas dan selalu manja, tetapi Ralma ia tidak sombong dan pintar tetapi tidak mau mengasak kemanpuanya itu. pada suatu hari sedang turun hujan yang lebat jalanan menjadi becek dan macet, walaupun hujan telah berhenti. Tetapi kemacetan tak bisa dihindari Salma memutuskan berjalan kaki karena sekolahnya sudah dekat.
    "Ralma ayuk berangkat kita jalan kaki saja" ujar salma
    "Nggak ahh becek"jawabnya sambil melihat ke arah jalan
    "Ayolah nanti kita telat sekolah udah dekat ko"rayu salma
    "Iya non sebainya nona jalan kaki saja" timbal pak ijeng sebagai sepir pribadi mereka berdua.
    " Ahh gak mau kotor, pasti banyak kumanya ihhhh. Coba kalau dunia ini dan semuanya adalah pelastik pasti tidqk becek seperti ini"ujarnya ralma lagi
    "Ah kotor sedikit aja gak papa ko, dan kita ini ada di dunia nyata bukanya di dunia pelastik jangan terlalu banyak menghayal kamu, yau dah seterah kamu aja aku juga gak maksa, nanti kalau telat aku gak tau aku berangkat dulu" ujar salma yang sedikit kesal akan tingkah manja saudaranya itu sambil membuka pintu mobil dan mulai berjalan kaki." Salma tunggu, gima sih ini nanti aku telat lagi" ujarnya sambil mengikuti Salma. Saat di perjalanan Ralma hampir terjatuh karena tersandung benda aneh yang terbuat dari pelastik tetapi berat Ralma pun membiarkanya , kini sekolah sudah di depan mata. Mereka segera masuk kelas dan tangsung bel berbunyi. Mereka segera mengkeluarkan buku matematika karena itu jadwal pelajaran pertama. Tiba - tiba saat mengeluarkan buku matematika mereka berdua mendapatkan kotak yang membuat Ralma tersandung " he salma kenapa ada kotak ini? "tanyanya " aku pun sama padahal tadi kotanya satu tapi sekarang ada dua,terus kenapa bisa ada di tas kita??" heran salma terus ada di pikiranya. "Salma Ralma jangan bicara terus. Sebagai hukuman kalian kerjakan soal di papan tulis" tegas pak dhar "Baik pak" ucap mereka berdua serpak. Mereka segera berdiri dan menjawab mertanyaan secara tepat terus menerus dan mereka di persilakan duduk kembali. Sepanjang pelajaran mereka selalu kurang fokus dan dapat hukuman. Saat pulang sekolah mereka sudah di jemput oleh pak ijeng. Sesampai di rumah mereka masuk kamar masing masing. Ralma mengetuk pintu kamar Salma. "Tok tok tok.... " ketukan Ralma "siapa itu" tanya Salma " ini aku, aku ingin bicara" ujar Ralma. "Tentang apa???" ujar Salma " tentang kotak " jawab Ralma yang mulai kesal karena Salma selalu mengunci pintu kamarnya dan tidak mengijinkan siapa pun masuk bahkan aku kecuali, papa kami. Srketika pintu terbuka Salma segera keluar sehingga Ralma tidak tahu isi kamarnya itu. " ada pasih di kamarmu itu " heran Ralma " gak ada apa apa kok" jawab Salma."minggir aku mau masuk " Ralma menerobos begitu saja. "Gak ada apa apa kok pasti ada yang kamu sembunyikan " curiga Ralma." bagaimana kalau kita buka kotak itu" usul Salma seketika amarah Ralma hilang. "ayo kita lakukan " ujar serempak. Mereka berdua membuka bersamaan dan
    isinya adalah kalung dan gelang aneh milik Salma bergambarkan bunga sedangkan Ralma bergambarkan hewan " apa maksunya ini " heran Ralma. " mungkin ini tentang kita kau perhatikan punyaku sekelilingmu adalah kamar berhiaskan bunga sedangkan kamu heean mana bisa seperti ini kebetulan" tegas Salma. "kamu benar juga tapi " sedikit khawatir. "gak papa ayo kita pakai " srbelum kata kata Ralma selesai sudah terpotong begitu saja. Mereka pun memakai dan mereka seperti terpental ke demesi lain sungguh menakjubkan kami terpental di dunia duastik (dunia plastik) . Semua yang ada di sini adalah plastik seperti dunia plastik saja dan juga mereka memakai pakaian yang aneh. Ralma sangat senang keinginanya seakan terwujud begitu saja. Tiba tiba Salma merasa tidak enak badan seluruh tubuhnya seperti mati rasa. Nafasnya terengga-engga sepertinya asmanya kambuh. Ralma binggung harus berbuat apa,ia pun berteriak tolong. Ada seorang yang datang seorang kakek sepertinya lanjut usia yang memakai seragam dokter. Dan segera memeriksa Salma da dibawa ke rumah sakit. "ini sudah pasien yang ke 155 jiwa yang terserang asma" ucap dokter itu "apa sebanyak itukah"kaget Ralma "iya nak sepertinya kamu bukan dari sini" tanya dokter tersebut " eh ia saya dan saudara saya memang bukan dari sini " jawabnya "seandainya ada pohon kami tidak akan seperti ini tak akan ada lagi hujan, tak akan ada lagi becek, tak akan ada yang bahagia, plastik telah menguasai kami, kami tidak disa berbuat apa apa" tegasnya. Salma pun tersadar dengan tabung oksigen. Setelah beberapa hari di rawat Salma. Salma dan Ralma tinggal bersama kakek itu. Walaupun Salma belum sembuh total. Ralma bercerita ke pada Salma tentang pohon yang dikatakan kakek, Salma memikirkan tantang pohon dan berkata



    Gambar lampiran jawaban Refitaa
    Gambar lampiran jawaban Refitaa
    Gambar lampiran jawaban Refitaa
    Gambar lampiran jawaban Refitaa
    Gambar lampiran jawaban Refitaa

Pertanyaan Lainnya