Sejarah

Pertanyaan

Tolong ya kelebihan dan kekurangan kabinet sukiman

1 Jawaban

  • Jawaban pendek atau to the point

    Kelebihan Kabinet Sukiman, yaitu:
    1.      Memerhatikan usaha memajukan perusahaan kecil
    2.      Memerhatikan kaum buruh
    3.      Memperluas pendidikannya dengan mendirikan berbagai macam sekolah dan tingkatnya
    4.      Melanjutkan Program Kerja Kabinet Natsir
    5.      Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif
    6.      Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
    7.      Mempercepat persiapan – persiapan pemilihan umum
    8.      Mengusahan kemakmuran rakyat secepatnya
    9.      Memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani
    10.  Menjalankan tindakan – tindakan yang tegas dalam penerapan aturan hukum dalam rangka menjamin keamanan dan ketentraman.

    Kekurangan Kabinet Sukiman, yaitu:

    1.      Adanya penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Menteri Luar Negeri Soebarjo dengan Duta Besar Amerika Serikat, Merle Cochran yang berisi tentang pemberian bantuan ekonomi dan militer dari Pemerintah Amerikat Serikat kepada Pemerintah Indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA) pada masa kabinet Sukiman. Dimana, penandatangan MOU tersebut dianggap sebagai sinyal bahwa politik Indonesia dianggap lebih condong kepada Barat, padahal sikap polik Indonesia adalah bebas dan aktif.
    2.    Adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah.
    3.     Masalah Irian barat belum juga teratasi.
    4.     Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik tampak dengan kurang tegasnya tindakan pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan. 

    Jawaban panjang

    Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran negara RIS. Kabinet Sukiman berlangsung sejak tanggal 27 April 1951 hingga 3 April 1952. Kabinet ini merupakan salah satu kabinet yang ada pada masa demokrasi liberal.Latar belakang terbentuknya Kabinet Sukiman bermula ketika Presiden Soekarno menunjuk dua orang formatur baru, yaitu Sidik Joyosukarto (PNI) dan DR. Sukiman (Masyumi) untuk membentuk kabinet baru setelah kegagalan dan lengsernya Kabinet Natsir dalam menjalankan roda pemerintahan yang mendapat mosi tidak percaya dari pemerintahan sehingga tepat pada tanggal 21 maret 1951 Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno. Sukiman dan Djojosukarto berhasil membentuk kabinet koalisi antara Masyumi dengan PNI dan beberapa partai kecil,. Setelah melalui proses perundingan, maka pada tanggal 26 April 1951 diumumkan susunan kabinet baru di bawah pimpinan Sukiman Wiryosanjoyo (Masyumi) dan Suwiryo (PNI). Berikut dibawah ini adalah susunan Kabinet Sukiman:Perdana Menteri dijabat oleh Sukiman WirjosandjoyoWakil Perdana Menteri  dijabat oleh SuwirjoMenteri Luar Negeri  dijabat oleh Achmad SubardjoMenteri Dalam Negeri dijabat oleh Iskak TjokroadisurjMenteri Pertahanan dijabat oleh SewakaMenteri Kehakiman dijabat oleh Mohammad YaminMenteri Penerangan dijabat oleh Arnold MononutuMenteri Keuangan dijabat oleh Jusuf WibisonoMenteri Pertanian dijabat oleh SuwartoMenteri Perindustrian dan Perdagangan dijabat oleh Sujono HadinotoMenteri Perhubungan dijabat oleh Djuanda KartawidjajaMenteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Ukar dijabat oleh BratakusumahMenteri Perburuhan dijabat oleh Iskandar TedjasukmanaMenteri Sosial dijabat oleh SjamsuddinMenteri Pendidikan dan Kebudayaan dijabat oleh WongsonegoroMenteri Agama dijabat oleh Wahid HasjimMenteri Kesehatan dijabat oleh J. LeimenaMenteri Negara dijabat oleh A. Pellaupessy untuk urusan umum, Pandji Suroso untuk urusan pegawai, dan Gondokusomo untuk urusan agraria.

    SEKILAS TENTANG SUKIMAN WIRYOSANJOYO
    Sukiman Wiryosanjoyo merupakan tokoh politik dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang juga dikenal sebagai tokoh Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Ia menjadi Perdana Menteri pada 27 April 1951-3 April 1952. Lahir di Sewu, Solo tahun 1898, dari keluarga yang taat beragama. Setelah usianya mencukupi ia masuk ke ELS, kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter) di Jakarta. Pada usia 29 tahun ia lulus dari Universitas Amsterdam bagian kesehatan. Selama menuntut ilmu di negeri itu, ia mendalami masalah sosial, politik, dan kebudayaan. Karena kecakapannya, ia terpilih menjadi ketua Perhimpunan Indonesia (1925). Tahun 1926 ia pulang ke tanah air dan membuka praktek dokter di Yogyakarta. Seiring dengan itu, ia terjun dalam perjuangan dengan memasuki Partai Sarekat Islam (PSI) pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto - H. Agus Salim dan menjabat bendahara selama enam tahun. Bersama H. Agus Salim, ia mengubah partai itu menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Partai ini merupakan partai politik tertua di Indonesia.

Pertanyaan Lainnya